When you accept your self, the universe accept you - Lao Tzu

Selama ini kita selalu menyuarakan bagaimana untuk bisa menjadi diri sendiri dan tidak 'berpura-pura', bagaimana untuk kita selalu mengeluh tentang orang yang tidak mau menerima kita apa adanya, namun pada kenyataannya lebih banyak kepura-puraan dalam tindakan kita agar kita dapat diterima. Lebih banyak penyesuaian berlebihan agar dapat ikut serta dalam suatu lingkungan sosial dan yang paling menyedihkan adalah kenyataan bahwa kita sendiri pun tidak dapat menerima diri kita apa adanya , yang terkadang kita sadari namun tak segera kita perbaiki...



Well, yeah you probably wont admit it and keep insist to tell yourself that you 'are' being yourself right now. I'ts okay, I wont judge..really, coz  I ever did it too for some reason.

Let me tell you a story from one of my favorite movie..



Ini tentang bagaimana ada seseorang yang sangat pemalu dan tidak dapat menyatakan cinta pada orang yang ia sukai, dan dia sendiri tidak mau menerima kenyataan bahwa dia memang sulit untuk dapat mengungkapkan perasaannya. Singkat cerita walaupun sang gadis tidak mengetahui perasaan sang pemuda, mereka menikah atas wasiat ayah sang gadis. Sang gadis tetap tidak menyukai sang pemuda karena sang pemuda sangat kaku.


suatu ketika dia melihat sang gadis pujaannya di suatu kelas dansa dan dia melihat kesempatan dimana mungkin ia dapat lebih dekat dengan gadis itu dengan menjadi orang lain yang tidak gadis itu kenali dan pribadi yang berbeda yang menurutnya akan disukai gadis itu. Waktu berjalan dan sang gadis sangat tertarik pada pemuda yang sekarang tengah 'berpura-pura' menjadi orang lain untuk dapat dekat dengan nya. Hingga akhirnya sang gadis mengutarakan perasaannya.

seharusnya pemuda itu senang bukan?? tujuannya tercapai,  ia akhirnya disukai oleh sang gadis pujaannya. Namun tidak seperti itu.... ia sadar yang gadis itu sukai dan terima adalah 'pemuda lain' yang sekarang ia perankan, bukan dirinya, hingga dia pun menolak gadis itu dan kembali menjadi diri nya...
dan akhirnya sang gadis mendapati sosok pemuda itu yang apa adanya membuatnya menyadari bahwa ia selama ini juga menyukai pemuda itu...
----------------------------

pecinta bollywood pasti sudah tau film apa yang saya maksud.. qiqiqi
klik disini untuk yang penasaran cerita selengkapnya... :D

oke then, yang bisa kita ambil dari cerita diatas adalah bagaimanapun kerasnya seseorang untuk dapat diterima dan disukai orang lain dengan berbagai cara termasuk kehilangan identitas dirinya sendiri dengan menjadi orang lain yang berbeda 180 derajat, tidak akan serta merta membuat kita mendapatkan kenyamanan menjadi pribadi yang akhirnya diterima tersebut. Malah mungkin akan ada tekanan baru untuk dapat me-maintain pribadi yang sudah sedemikian rupa diciptakan hingga jika sifat atau pribadi kita yang sesungguhnya terekspos mungkin akan terjadi penolakan yang lebih keras karena mungkin mereka merasa dibohongi.

Mungkin ini hanya sebagian dari pemikiran saya yang sempat terlintas dan dapat kita renungkan bersama :

  • bahwa tidak ada kepuasan dalam kepura-puraan...
  • bahwa penerimaan saat kita tak menjadi diri kita bukan penerimaan sesungguhnya..
  • bahwa disukai saat kita tak menjadi diri kita tidak sama sekali membuat kita bersyukur atas diri kita sendiri...
  • bahwa di balik senyum itu saat kita menjadi orang lain itu, selalu ada helaan nafas dan keinginan untuk melepaskan sesak dari menjadi orang lain yang bukan sepenuhnya kita..
  • bahwa dengan terus memaksa menjadi orang lain, maka kita sedang 'berkelahi' melawan diri kita sendiri.. 



Hingga akhirnya kita dapat berdamai dengan diri kita sendiri dimana kita :

  • Menerima apa ada nya diri kita sebagaimana kita diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan yang menjadikan kita pribadi yang berbeda satu sama lain
  • Tidak mengeluh mengenai betapa kita tidak berati kemudian mencari jalan keluar tercepat dengan menipu diri
  • Tidak lagi menggerutu tentang bagaimana cantik atau tampannya orang lain tanpa kita pernah memperhatikan keindahan dari setiap inchi diri kita,  
maka saat itulah akan kita dapati orang lain kemudian juga dapat menerima kita seutuhnya tanpa perlu kita minta. Menerima dengan penuh sungguh. Menjadikan kita bagian dari kehidupan mereka. Tanpa harus memakai topeng 'kepura-puraan', namun sebaliknya dengan menunjukkan nilai sejati diri kita.
Dan dengan itu kita telah satu langkah menapaki bentuk penerimaan terhadap kehendak Allah SWT yang kemudian dapat menjadikan kita  pribadi yang lebih bersyukur atas segala karunia-Nya.
wallahu 'alam bisshawab.

this is my thought.. my very simple thought...,
let me know if you have another opinion,.. lot's of love for all of you beautiful people.. ^_^