hanya
karena dia memberi sedikit pengaya di hati ini
Apakah
berarti dia berhak memiliki hingga ke ujung pangkalnya?
Untuk
ini aku ingin bersenandung, lagu rindu para penyair utara
Dimana
tautan ku pun menunggu pesan melodi teriring nada
Tapi
kenapa masih saja ia menyela??
Kendali
ku mengingat kesemua berasal dari ku
Walau
ingin ku membelot, tapi daya ini memutar kembali senandungnya untuk pribadi
lain
Bukan
untuk tautan ku, yang benang merahnya sudah pasti terlihat antara kami
Tapi
tekanan ini belum mau menepi..
tak kuasa ku pergi, karena ia masih perlu
sekeping aku di sela hidupnya..
namun
tak ku ingini juga nantinya
ia
menyadari, aq tak sempurna menemaninya
membuatnya
mengalirkan butiran butiran kecewa..
Tapi
dari awal aku tahu dia menyadari ketidak mampuan ku
Ketidak
sanggupan ku menyangkal hasrat bermelodi pada benang merah tertaut,
Hingga
nnati mungkin jika sudah tiba waktuku
Ia
menjerit kalau aku menghianatinya,
Padahal
ia tahu ini bukan penghianatan..hanya saja ia menyangkal nyata.
Hanya
ingin berspekulasi aq dulu bersamanya dan setia mengikut semaunya
Namun
aq berpaling mengikuti garisan hidup dan ketentuan yang teryakini…
Padahal
ia tahu bukan seperti itu..
Maka
bagaimana hati ini(aku) akan menyanyi lagu merdu..
Kala
belenggu masih mengaku memiliki ku,,
Membuat
kata lepas tak bisa mendekat barang untuk menyapa saja
Membikin
bebas hanya ilusi teringkas yg terbayang di pelupuk mata..
Lalu
bagaimana tautan itu menyambangi ku yang
kaku,,???
Akankah
ia setia menunggu?
Pada
kekuatan diri ini menyusuri talian merah tertaut..
Atau
ia mnyerah dan berpasrah membiarkan irama nya terbawa angin utara
Hingga
sampai di telinga para pencari hati yang tak terberkahi??
-----***-----
0 Comments
Silakan berkomentar